Rakyat Papua Kembali di Bodohi KNPB
Masyarakat Papua telah kesekiankalinya diberikan iming-iming oleh
segelintir orang seperti Benny Wenda di luar negeri atau Komite Nasional
Papua Barat, biasa disebut KNPB yang selalu mengatakan bahwa Papua akan
merdeka dalam waktu dekat, namun hingga saat ini jauh dari kenyataan,
bahkan sangat merugikan yang menyita waktu dan tenaga masyarakat dan
generasi muda dalam membangun Papua.
Jika beberapa waktu lalu dilakukan peresmian Kantor Organisasi Papua
Merdeka (OPM) di Oxford, London, maka giliran bulan depan, tepatnya
tanggal 15 Agustus 2013 mendatang, akan diresmikan Kantor OPM di Negara
Kerajaan Belanda. Padahal kita semua tahu bahwa Dubes Inggris untuk
Indonesia Mark Canning, mengatakan Pemerintah Inggris menegaskan kembali
sikapnya yang tidak mendukung kemerdekaan provinsi Papua dan Papua
Barat. Negeri Ratu Elizabeth pun mengomentari kehadiran Dewan Kota
Oxford tempat kantor perwakilan OPM. “Mengenai kehadiran anggota Dewan
Kota Oxford dalam pembukaan perwakilan itu, Pemerintah Inggris
menegaskan pula bahwa Dewan Kota Oxford tidak mempengaruhi kebijakan
politik luar negeri Inggris dan memandang bahwa keputusan untuk membuka
kantor dimaksud sepenuhnya adalah keputusan Dewan kota Oxford,”
jelasnya.
Sementara terkait rencana pendirian kantor OPM di Belanda, Juru
Bicara (Jubir) Komite Nasional Papua Barat(KNPB) Wim Rocky Medlama,
pemerintah Belanda dan para diplomat yang berada di luar negeri atau di
Negara yang pernah menjajah pemerintah Republik Indonesia (RI) ini,
mereka telah mendorong pendirian kantor OPM tersebut. Namun ketika
dikonfirmasi, Medlama tidak bisa menjelaskan secara detail, siapa yang
mendukung pembukaan kantor tersebut, apakah Pemerintah Belanda atau
hanya segelintir orang saja yang notabene juga hanya sebuah LSM tidak
mewakili sebuah pemerintahan. Hal tersebut membuat pertanyaan bagi
masyarakat Papua apa betul Belanda mendukung, atau hanya tipu-tipu saja,
mengingat setiap agenda KNPB hanya merupakan agenda provokasi saja,
tidak pernah terwujud dan selalu jauh dari kenyataan.
Selain itu Medlama mengakui, kunjungan Duta Besar Belanda ke Papua
tetap menyatakan bahwa mendukung Papua tetap dalam NKRI, namun kembali
Wim tidak kesatria dan memutarbalikan fakta bahwa itu merupakan trik
politik yang sedang dimainkan oleh setiap negara. Padahal secara
tersirat Pemerintah Belanda tidak setuju dengan Perjuangan Papua
merdeka, meskipun ada rencana pembukaan kantor OPM di Beelanda.
Belanda walaupun melalui Dubes mengatakan demikian, namun Wim yakin
bahwa Negara yang merupakan ayah dari rakyat West Papua itu akan tetap
meresmikan kantor OPM di Negara itu. Tetapi anggapan Wim tersebut
sebenarnya dapat terbantah dengan pernyataan mantan tokoh besar OPM yang
telah sadar dan kembali ke NKRI Nicholas Jouwe bahwa awal perjuangan
Papua Merdeka yang ia lakukan merupakan konsep dari Belanda yang
seolah-olah akan mendirikan negara sendiri. “Belanda menyuruh saya untuk
membuat bendera, lambang negara, lagu kebangsaan dan menyiapkan
dokumen-dokumen untuk persiapan berdirinya sebuah negara. Setelah semua
itu saya siapkan ternyata tidak ada satu negarapun yang mendukung
perjuangan saya, justru semua negara tetap menyatakan bahwa Irian Barat
bagian dari wilayah Indonesia”.
Beberapa tokoh masyarakat Papua juga telah memberikan warning, salah
satunya Frans Rumbobiar yang mengatakan “hati-hati terhadap aksi tipu
KNPB atau siapapun yang seolah-olah memperjuangkan rakyat Papua untuk
merdeka, namun sebenarnya mereka mementingkan diri sendiri dan merugikan
masyarakat Papua yang sedang semangat membangun Papua”.