Headlines News :
Home » » Pernyataan PM Vanuatu di PBB Tak Akan Bawa Sesuatu yang Berarti Buat Papua

Pernyataan PM Vanuatu di PBB Tak Akan Bawa Sesuatu yang Berarti Buat Papua

Pernyataan PM Vanuatu di PBB Tak Akan Bawa Sesuatu yang Berarti Buat Papua

PM Vanuatu01
Wilayah paling timur Indonesia, Papua, kembali dibuat resah oleh pihak asing. Seperti yang diberitakan oleh beberapa media, PM Vanuatu saat diberi kesempatan untuk menyampaikan pidatonya di sidang majelis umum PBB menyatakan bahwa PBB perlu menunjuk wakil untuk melakukan pengusutan pelanggaran HAM yang terjadi di Papua. Seiring denga n pernyataan PM Vanuatu tersebut, beberapa elemen aktivis Papua menanggapi serius, seolah-olah permasalah Papua akan dibahas di PBB sehingga meresahkan masyarakat Papua yang saat ini tengah fokus membangun dan meningkatkan kesejahteraannya.

Terkait pidato Perdana Menteri (PM) Vanuatu Moana Karkas Kalosil di Sidang Umum PBB beberapa waktu lalu, disikapi dengan dingin oleh Mantan Menteri Luar Negeri OPM Nick Messet. Ia menganggap pidato itu tak akan membawa sesuatu yang berarti bagi Papua. Bahkan, jalan Kemerdekaan bagi Bangsa Papua sudah tertutup rapat.

‘’Rakyat Papua jangan mau senang atau mimpi dengan apa yang disampaikan PM Vanuatu di SU PBB bakal menjadi kenyataan. Masalah Papua tidak akan diangkat lagi, karena sudah selesai pada tanggal 19 November 1969 melalui DK PBB. Jadi jelas, tidak akan ada jalan untuk Merdeka. No Way! It’s Over,’’tandas Nick Messet. 

Nick Messet pesimis masalah Papua akan kembali dipermasalahkan, karena bukan kali pertama saja persoalan Papua diangkat di dalam forum resmi PBB, tapi hasilnya selalu nihil, karena memang masalah Papua sudah final yakni bagian dari NKRI yang tak terpisahkan. ‘’Bagi saya pidato-pidato seperti yang dikemukakan Karkas di SU PBB adalah hal wajar, tapi tidak pernah ada kelanjutannya. Karena tahun 2000 waktu millenium Summit pernah juga dipersoalkan oleh Mantan PM Vanuatu Hon Barak Tame Sope juga Presiden Nauru Almarhum Hon Bernad Dowiyogi, hasilnya sama tidak ada reaksi dari PBB mengenai Papua, karena memang masalah Papua bagi PBB sudah selesai sejak 1969,’’jelasnya.

Untuk itu saya berharap, kata Nick Messet yang pernah tinggal di Eropa selama 40 tahun memperjuangkan Kemerdekaan Papua, masyarakat Papua tidak tergiur dengan pidato PM Vanuatu, karena PBB tidak akan pernah menggubrisnya. ‘’Rakyat Papua jangan termakan dengan pidato PM Vanuatu, sebab itu hanya mimpi,’’ ucapnya.
 
Rakyat Papua juga lanjutnya, harus mengerti bahwa negara Vanuatu adalah negara kecil yang memiliki masalah namun tak bisa diselesaikan oleh PM Karkas. ‘’Masyarakat Papua harus tahu bahwa negara Vanuatu yang kecil punya masalah yang tak kunjung bisa diselesaikan PM. Bahkan masyarakat Vanuatu sendiri tidak senang dengan pemerintahan Karkas,’’terangnya.

Sebaiknya mari seluruh rakyat Papua yang ada di Tanah Papua bekerja keras untuk membangun Papua ke arah yang lebih baik, karena saat ini pemerintah memberikan perhatian yang besar dan luas, dengan berbagai kebijakan untuk kemajuan Papua. ‘’Sekali lagi saya katakan, masyarakat Papua jangan tergiur dengan pidato-pidato orang-orang yang tak hidup di Tanah Papua, karena mereka tidak bertanggung jawab apa yang akan terjadi di Tanah Papua, terhadap orang-orang Papua yang minta Merdeka. Sebaiknya mari kita kerja keras membangun Tanah Papua yang damai dan aman,’’ imbaunya.
Share this post :