Enembe: Perempuan Walak Harus Semangat Seperti Perempuan China
SENTANI – Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe SP. MH membuka secara resmi
seminar pemberdayaan perempuan Suku Walak Se-Provinsi Papua di Aula
Balai Pertanian, Sentani Kabupaten Jayapura, Kamis (31/10) kemarin sore. Seminar
yang dilakukan selama tiga hari itu dengan tema: “Menata diri untuk
berubah” dan Sub tema : Melalui Seminar Kita Wujudkan Kemandirian Untuk
Menghadapi Tantangan Era Globalisasi”.
Dalam amanatnya Gubernur, menyampaikan rasa bangga kepada masyarakat walak terutama kepada Pemberdayaan perempuan suku walak Se-Perovinsi Papua yang sedang melaksanakan seminar selama 3 hari kedepan untuk meningkatkan kualitas yang unggul bagi kaum ibu-ibu Suku Walak. “Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya, bahwa suku Walak sangat berkompeten dalam potensi-potensi yang dimiliki seperti, keahlian dalam kerajinan tangan, keahlian dalam perekonomian, keahlian dalam pertanian.Hanya saja, keahlian itu belum bisa dibawa keluar,” ujarnya. Untuk itu, Gubernur berharap ibu-ibu Suku Walak harus bisa menunjukan bahwa potensi yang dimiliki tidak kalah saing dengan apa yang dimiliki oleh Ibu-ibu di luar daerah lainnya.Hasil potensi yang dimiliki bisa dibawa keluar daerah Papua, dan Pemerintah Provinsi siap membantu.
“Saya selaku Gubernur berharap kepada Ibu-ibu Suku Walak untuk harus
ikut seperti perempuan China yang memiliki semangat dalam membangun jati
diri mereka sebagai perempuan, baik didalam perekonomian, hasil
pertanian maupun di bidang politik sangat berkualitas sehingga Ibu-ibu
juga harus seperti itu,” harapnya.
Gubernur merasa yakin kepada ibu-ibu Suku Walak untuk bisa mengikuti jejak perempuan China dengan harapan harus satu komando dan satu tujuan sesuai apa yang menjadi Visi misi dari Perempuan Suku Walak.
“Intinya, bagaimana perempuan Suku Walak bisa menghadirkan manusia-manusia yang unggul dan tangguh serta mandiri menuju kesejahteraan sesuai dengan Visi Misi Gubernur dan Wakil Gubernur,” tukasnya.
Dikatakannya, Visi Misi Gubernur Provinsi Papua tidak terlepas dengan memperhatikan pemberdayaan ekonomi di Papua, terutama pemberdayaan kaum Ibu dalam dunia usaha. “Kami sudah berkomitmen dengan Bank Papua untuk memberikan jaminan kredit kepada mama Papua yang mengembangkan dunia usaha, sehingga Ibu-ibu tidak perlu ragu karena Bank Papua bisa menjaminkan kredit dalam mengembangkan dunia usaha dan potensi-potensi yang dimiliki,” ujarnya.
Gubernur merasa yakin kepada ibu-ibu Suku Walak untuk bisa mengikuti jejak perempuan China dengan harapan harus satu komando dan satu tujuan sesuai apa yang menjadi Visi misi dari Perempuan Suku Walak.
“Intinya, bagaimana perempuan Suku Walak bisa menghadirkan manusia-manusia yang unggul dan tangguh serta mandiri menuju kesejahteraan sesuai dengan Visi Misi Gubernur dan Wakil Gubernur,” tukasnya.
Dikatakannya, Visi Misi Gubernur Provinsi Papua tidak terlepas dengan memperhatikan pemberdayaan ekonomi di Papua, terutama pemberdayaan kaum Ibu dalam dunia usaha. “Kami sudah berkomitmen dengan Bank Papua untuk memberikan jaminan kredit kepada mama Papua yang mengembangkan dunia usaha, sehingga Ibu-ibu tidak perlu ragu karena Bank Papua bisa menjaminkan kredit dalam mengembangkan dunia usaha dan potensi-potensi yang dimiliki,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Sinode GIDI di tanah Papua, Pdt. Lipius Biniluk STh saat wawancarai Bintang Papua mengungkapkan, Wanita Walak memiliki potensi yang tinggi, intelektual tinggi namun tidak pernah dikembangkan karena tidak ada dukungan dari suami maupun kepada pemimpin di Pemerintahan.
Dengan potensi yang dimiliki oleh wanita Walak ini diharapkan bisa belajar melalui seminar yang dilakukan selama tiga hari kedepan.”Saya yakin dengan seminar ini bisa membawa perubahan dilingkungan mereka, baik di Papua maupun diluar Papua,” tukasnya.
Disamping itu, Wanita Walak tidak hanya bisa membangun dan mengembangkan perekonomian mereka, akan tetapi mereka bisa masuk dalam dunia politik. “Kita akui bahwa wanita Walak sebelumnya terlihat biasa-biasa saja, tapi kedepan menjadi wanita walak yang sangat luar biasa dengan memiliki wawasan yang holistic, memiliki kemampuan yang tinggi seperti wanita-wanita lain,” ungkapnya. Untuk itu, diharapkan kepada Pemerintah agar memberikan kesempatan kepada Wanita Walak untuk bisa mengembangkan potensi dan wawasan yang mereka miliki, dan juga kepada Suami untuk memberikan keleluasaan kepada istrinya untuk bisa mengambangkan diri, baik didalam dunia bisnis maupun di dunia politik.
Ditempat terpisah, Koordinator Pemberdayaan Perempuan Walak Se-Provinsi Papua, Juliana Tabuni menyatakan, kegiatan Seminar pemberdayaan Perempuan Suku Walak ini baru pertama kali dilakukan ditingkat Provinsi Papua, khsusu Perempuan SUku Walah Se-Pegunungan Tengah, sehingga kegiatan yang dilakukan ini merupakaan kebanggan tersendiri bagi perempuan Suku Walak. Dimana, kegiatan pertama yang dilakukan dihadirkan langsung oleh Gubernur Provinsi serta memberikan pembekalan dan motifasi kepada kaum perempuan Suku Walak se-Pegunungan tengah yang hadir pada saat ini.
Dikatakannya, selama ini perempuan selalu tersisihkan karena merasa bahwa Perempuan Walak tidak memiliki Potensi, padahal banyak potensi-potensi yang dimiliki tapi tidak bisa berkembang. “Seperti inilah kami harus bangkit dengan menghadirkan orang-orang luar untuk bisa mengajari kami bagaimana potensi yang kami miliki bisa berkembang,” ujarnya didampingi Ketua Panitia Pemberdayaan Perempuan Suku Walak Se-Provinsi Papua, Verlina . Juliana mengungkapkan, seminar yang akan berlangsung selama 3 hari kedepan telah mengundang pemateri-pemateri dari luar untuk mengajarkan para kaum perempuan didaam dunia bisnis dan potensi-potens yang dimiliki.
“Dalam seminar mengangkat kualitas perempuan Suku Walak yang selama ini tersisihkan sehingga dengan harapan, pemerintah juga bisa memperhatikan kaum perempuan di Papua, terutama kaum perempuan Suku Walak,” harapnya. (Loy/bom/lo2)